Senin, 22 Juni 2009

MAPALA STIEM TANJUNG REDEB (BERAU)


















MAHASISWA PECINTA ALAM
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH

TANJUNG REDEB
(MAPALA STIEM)


RENUNGAN
PECINTA ALAM INDONESIA ABAD 21


Sejarah memang harus dipelajari tentang pendirian pencinta alam yang motori almarhum Soe Hok Gie, Herman Lantang dan kawan-kawan. Di era 60-an memang terjadi pergolakan masa transisi kemerdekaan. Invansi politik praktis diluar kampus Universitas Indonesia lewat organisasi Seandainya pohon bisa memberontak dan bicara tentunya ia bakal menjerit ketika ditebang, seadainya satwa liar itu bisa bicara tentunya ia bakal menyelamatkan hidupnya, namun kita sebagai manusia punya mulut, hati, telinga, otak malah diam saja melihat, mendengar jeritan-jeritan alam yang rusak ditangan kerakusan spesies manusia seperti kita ini. Apakah kita bangga dengan kekuasaan kita sendiri sementara kita telah melakukan bunuh diri secara perlahan bersama-sama oleh perbuatan kita sendiri.Sebelum kita membahas pecinta alam dan kegiatannya mari kita pahami betul apa epistemologi dari "Pencinta Alam". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Cinta mempunyai empat makna, yakni, [1] 'suka sekali' ; 'sayang benar' ; [2] 'kasih sekali' ; terpikat' ; terpikat ; [3] 'ingin sekali' ; berharap sekali ; 'rindu' ; dan [4] 'susah hati ; risau' (1993 -190). Yang artinya pencinta diberi makna 'orang yang suka akan' (h191). Selain itu kata alam yang diserap dari bahasa Arab, di Indonesia berkembang sehingga mempunyai tujuh makna. Ketujuh makna itu ialah [1] 'segala ada yang dilangit dan dibumi' ; [2] 'lingkungan dan kehidupan' ; [3] 'segala sesuatu yang termasuk dalam satu lingkungan dan dianggap satu lingkungan dan dianggap sebagai satu keutuhan' [4] 'segala daya yang menyebabkan terjadinya dan seakan-akan mengatur segala sesuatu yang ada di dunia ini [5] 'yang bukan buatan manusia' ; [6] 'dunia' ; dan [7] 'kerajaan ; daerah ; negeri ' (h.22). Kalau kedua kata tersebut digabung maka arti dari pencinta alam adalah 'orang yang sangat suka akan alam'.Namun tidak disaat ini, pencinta alam yang sebenarnya hanya pantas ditunjukan pada masyarakat asli hutan, organisasi non pemerintah yang peduli terhadap lingkungan dan alam, individu yang peduli dengan lingkungan hidup lewat kemampuan yang dia bisa, seperti menanam pohon, membuang sampah tidak sembarangan, tidak memelihara satwa liar yang dilindungi UU, tidak menebang pohon ditaman nasional dan disekitar hutan lainnya, naik sepeda, menulis tentang lingkungan, membuat film tentang hutan dan kelestariannya, dan masih banyak lagi bentuk kepedulian terhadap lingkungan.Makna 'orang yang suka akan alam' berarti manusia yang peduli dengan alam dan menjaga kelestariannya. Dengan menjaga kelesatariannya berarti ia membela nasib hutan dan satwa liar yang sedang mengalami kepunahan bukan berpetualang menantang andrenallin naik gunung, memanjat tebing, atau membuka jalur untuk latihan atau dengan bangga bisa menaklukan alam.dan kesatuan aksi mahasiswa dari berbagai atribut dan ideologinya berusaha memasuki Universitas. Namun, Almarhum Soe dan rekan-rekannya tidak peduli dan menjadi kelompok yang tidak memihak dengan kemelut politik saat itu. Mereka lari ke gunung dan pergi ke tempat-tempat sepi terpencil. Kalau penulis menyimpulkan contemplasi ala raja-raja Jawa seperti pendeta-pendeta hinduisme. Mereka paham waktu itu posisi benar-benar terjepit. Kebersamaan dan pengalaman itulah lahir istilah pencinta alam, yaitu Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Prajnaparamita FSUI. Di Tahun 1971 nama Prajnaparamita dilepas diganti dengan Mapala UI. Alhasil bangsa yang euforia ini bermunculan organisasi pencinta alam baik dari kampus dan diluar kampus.Kegiatan mereka hanya berlarian ke gunung, ke goa, ke tebing hanya untuk menikmati alam. Jaman abad ini sudah berubah namun masih ada saja organisasi pencinta alam baik dari kampus dan masyarakat yang bergiat untuk naik gunung, ke goa, arung jeram, ke tebing atau pendidikan seperti gaya militer, menggampar seenaknya calon peserta dengan alasan biar berdisiplin seperti militer. Padahal pendidikan ala militer dewasa ini dengan kekerasan sudah mulai dikurangi.Pernah penulis mendengar cerita dari aktivis lingkungan dari negeri yang hutannya sudah hilang bahwa seandainya gunung itu dipenuhi sampah dan hutannya gundul, iklimnya panas, sungai dipenuhi limbah pabrik, tebing karst di bom dan batunya diambil untuk bahan lantai, meja, dan satwa liar yang eksotik punah seperti Harimau Jawa, Jalak Bali. Apakah organisasi pencinta alam baik itu dikampus maupun diluar kampus diam saja melihat itu semua.Memang hutan Indonesia belum parah meski terlihat parah atau sungai-sungai masih belum tercemar hingga bisnis olah raga arus deras pun menjamur atau gunung masih ada tempat menarik meski jauh paling atas, goa-goa masih banyak yang bagus, tebing-tebing masih menjulang tinggi toh mereka hanya santai-santai saja atau tidak perduli sama sekali lebih mementingkan event-event kejuaraan atau pelatihan-pelatihan yang tidak ada hubungannya dengan makna dari pencinta alam. Sangat tragis benar.Apa ada yang salah dari Almarhum Soe Hok Gie dan kawan-kawan lamanya hingga penerusnya hanya mementingkan kepuasaan sesaat atau kode etik pencinta alam Se-Indonesia yang syahkan bersama dalam gladian ke-4 yang setiap kegiatan wajib dibacakan setiap kegiatan seperti maksud dari pesannya Pencinta Alam Indonesia adalah sebagai dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kami kepada Tuhan, Bangsa dan Tanah Air. Dengan kesadarannya mereka (Pencinta Alam) menyatakan pada poin 2 yang isinya memelihara alam beserta isinya menjadi ucapan atau janji tanpa makna (Lip Service).Namun hasilnya pun hutan tetap gundul, satwa liar makin lama makin punah, bencana lingkungan mulai bermunculan, bahkan pemanasan global yang dibicarakan setiap negara dan para aktifis lingkungan dari LSM dengan gencarnya mencari solusi. Sedangkan organisasi yang namanya Pencinta Alam belum menunjukan taringnya untuk peduli terhadap lingkungan. Bahkan hanya bisa dihitung oleh jari organisasi pencinta alam yang peduli terhadap lingkungan. Atau menurut saran respon dari pembaca tulisan
Quo Vadis Pecinta Alam yang ditulis penulis mending diganti saja nama pencinta alam dengan nama jenis petualang. Biar tidak terjadi pembiasan makna dari kata Pencinta Alam.Alhasil, makin sepinya minat pemuda sekarang untuk masuk organisasi pencinta alam. Tradisi lama masih dipakai tidak ada formulasi-formulasi baru untuk merefleksikan kegiatan-kegiatannya. Atau organisasi pencinta alam dewasa ini telah bangga dengan "establishment" (kemapanan). Kebiasaan-kebiasaan lama yang harus ditinggalkan malah terus diulang-ulang saja seperti pendidikan dengan kekerasan atau perbedaan yang antara senior dan yunior, pendendaman akibat dari pendidikan yang keras, menebang pohon untuk simulasi SAR, atau pembukaan jalur. Meski kecil namun tetap saja kita memberikan pendidikan yang tidak baik terhadap masyarakat sekitar gunung atau hutan.Pernah penulis ditanya saat masuk organisasi mahasiswa pencinta alam waktu masih kuliah dulu oleh senior, apa tujuan anda masuk pencinta alam? Penulis menjawab ingin mengenal alam lebih dekat. Namun, ketika pendidikan tidak dikenalkan dengan alam malah disiksa di bentak meski tidak ada kekerasan fisik, membuka jalur hutan dengan parang seperti kesatria.Ironisnya, bencana-bencana alam tidak separah di jaman itu. Namun saat ini kita mendengar dan merasakan dampak dari penyakit lingkungan seperti pemanasan global, banjir, longsor, tsunami, belum lagi penyakit-penyakit aneh lainnya. Apa kita sebagai pencinta alam terus merenung naik gunung?Apa kita sebagai pencinta alam masih saja manjat memenuhi kepuasaan jiwa? Apa kita sebagai pencinta alam terus menelusuri goa?Apa kita sebagai pencinta alam terus pergi keriam berarung jeram melintasi sungai?Apa kita sebagai pencinta alam bangga dengan ucapan sebagai penikmat alam? Waktunya kita bergabung dan belajar dari organisasi-organisasi non pemerintah, masyarakat dengan kearifan tradisional sekitar hutan yang peduli terhadap lingkungan untuk melakukan sinergi bersama mencari solusi tentang kerusakan alam. Ini tugas semua pencinta alam Indonesia di abad 21 ini.


'Sungai yang indah, berair bening dan sejuk bukanlah hal tidak bisa didapatkan'. Apalagi jika dihias pepohonan rindang dan pokok bambu di tepiannya. Bukankah ini mimpi yang kita dambakan ? ... UNTUK KOTA KITA BERAU………………..

PROFILE
SEKILAS MAPALA STIEM TANJUNG REDEB
Mapala.
Mahasiswa pecinta alam. Apa yang terlintas di benak Anda saat membacanya?Mungkin sebagian orang berpikir bahwa hal-hal yang dilakukan para pecinta alam itu seperti kurang kerjaan. Naik gunung, memanjat tebing, rafting, dan lain sebagainya. Apa sih yang bisa didapat dari situ? Paling -paling hanya refreshing, bersenang-senang, menenangkan pikiran , melhiat pemandangan-pemandangan indah ciptaan-Nya.Tetapi…Di sini kami semua belajar banyak
Di sini kami merasakan kebersamaan yang sesungguhnya
Di sini kami mendapat keluarga yang baru
Di sini kami mengenal arti persahabatan dan kekeluargaan
Di sini kami belajar memaknai apa yang orang sebut ’setia kawan’
Di sini kami belajar menerima perbedaan

SALAM LESTARI
MAPALA STIEM
Tahun ke tahun mapala Stiem PAKUM ….Berawal dari kegiatan senat mahasiswa STIEM yang gemar menggeluti petualangan di alam yang akhirnya menyatukan pendapat membuat wadah organisasi di kampus maka terbentuklah MAPALA STIEM yang terbentuk pada tanggal 22 Februari 2008 di Tanjung Redeb (BERAU). Ketua Umum yang pertama adalah IVAN AMIN sekaligus sebagai salah satu pendiri MAPALA STIEM TANJUNG REDEB (BERAU) dan anggota EKO,SUKARNO,ISWANTO,IJUNG,PUPUT,IDA,WIWI,HASNA DAN ELI. Dari tahun ke tahun MAPALA STIEM banyak mengalami kemajuan pesat, tak hanya menggeluti tentang berpetualang dan panjat tebing akan tetapi juga menganalisa dan mengamati perkembangan hutan lindung kabupaten berau di bidang LINGKUNGAN HIDUP bekerja sama dengan TNC The Nature Conservancy. Adapun didalam kegiatan dari tahun ke tahun yaitu bakti sosial penanaman pohon cemara di pesisir pulau derawan untuk menahan abrasi alam dan pembersihan pantai,

Motto MAPALA STIEM :
BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
MENJAGA KELESTARIAN AlAM
BERSAHABAT DENGAN ALAM
CAKAP DALAM MENJALANKAN TINDAKAN


Visi MAPALA STIEM
Mapala stiem adalah menjaga kelestarian dan kecintaan terhadap alam,agar kelak kita bisa mewariskan bumi yang lebih baik pada generasi yang akan datang,kebersamaan keterbukaan dan kemitraan.
Misi MAPALA STIEM
Mapala stiem adalah terbantuknya Mahasiswa STIEM Tanjung Redeb yang berwawasan luas di bidang ilmu pengetahuan dan informasi, menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan hidup, meningkatkan derajat keilmuan dan ketrampilan, serta terbentuknya integritas kepribadian pecinta alam, serta peka terhadap masalah-masalah sosial.

KODE ETIK PECINTA ALAM SE-INDONESIA
*Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Mah Kuasa.
*Pecinta Alam Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kami terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah Air
*Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam sebagai mahluk yang mencintai Alam sebagai Anugerah Yang Maha Kuasa.


Sesuai dengan hakekat diatas kami dengan kesadaran menyatakan sebagai berikut :
1.Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.Memelihara Alam beserta isinya, serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhan.
3.Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air Indonesia.
4.Menghormati Tata Kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitarnya serta menghargai manusia dengan kerabatnya.
5.Berusaha mempererat Tali Persaudaraan antara Pecinta Alam, sesuai dengan Azas Pecinta Alam.

AgendaTahun 2008
November: Perencanaan anggaran tahunan
Desember : Rancang Program Kerja Tahun 2009

Tahun 2009


.Angaran Tahunan 2009

.Anggaran Kesekertariatan

.Hari lingkungan hidup

.Peringatan Hari Air Sedunia

.Hari Bumi Se Dunia

.Seminar Lingkungan Dan Pertambangan

.Lomba lingkungan sehat di Sekolah

.Sosialisasi Pembentukan SISPALA diSekolah Tingkat SMA/SMK

.TWKM XXI di Makassar

.Seminar Sumberdaya kelautan

.Pelatian SAR

Dalam rangka hari bumi 01.04.2009 MAPALA STIEM, mengadakan acara HIJAU DESAKU. yaitu mengadakan penanaman 1000 pohon ketapag,akasia dan pohon produksi di areal Sekolah SMA,SMP,SD dan TK di Desa Talisayan.dengan selogan
“BERPIJAKLAH DENGAN BIJAK DI BUMI YANG KITA CINTAI DAN MARI KITA LESTARIKAN BUMI BATIWAKKAL INI”, kami mengajak segenap aktivitas kampus,sekolah dan masyarakat untuk mebuang
sampah pada tempatnya, dan mengajak mereka untuk menanam bibit pohon di arel campus sekolah dan lingkungan rumah sendiri.
KATA-KATA BIJAK BERSIH UNTUK SEMUA
SAMPAHMU TANGGUNGJAWABMU, BUANG KE TEMPAT
SAMPAH, ATAU TELAN SAJA
Kegiatan Utama

1.Pembinaan calon anggota
*Pendidikan dan latihan anggota muda
*Latihan pemantapan

2.Studi Lingkungan
*Konservasi Alam
*Penelitian
*Observasi Sosial Budaya

3.Kegiatan Kepetualangan
*Panjat tebing
*Penelusuran Gua
*Gunung Hutan
*Olah Raga Air/kayak king,arung jeram
*Petualangan Bahari

4.Kegiatan Kesenian

Pembinaan dan Pengembangan Organisasi

Rangkain kegiatan dalam naungan suatu institusi pendidikan memang tidak bisa lepas dari tujuan untuk mengakarkan tradisi ke ilmuan yang menjadi ciri khas Mapala wadah berkubangya ilmu pengetahuan.Pembenaan dasar Organisasi di mulai oleh MAPALA STIEM TANJUNG REDEB Yang terdahulu denga ide petualangan serta sosial dan kemasyarakatan.Hal tersebut juga menjadi awal yang mengarahkan IVAN AMIN (KETUA UMUM SEKARANG) EKO,SUKARNO,ISWANTO,IJUNG,PUPUT,IDA,HASNA,ELI DAN WIWI keterlibatan pada permasalahan seputar lingkungan.Tidak semudah apa yang menjadi perkiraan ketika terbentuk MAPALA STIEM Tanjung Redeb melekat di pundak kami,sebuah beban moral yang secara eksplisit terus memberikan tuntutan untuk menjalankan misi Menumbuhkan Kesadaran Terhadap Liungan Hdup Menjadi acuan dan pesan yang kami angkat dalam setiap kegiatan.

Profil kegiatan dari masa ke masa

-Ikut dalam kegiatan Hari Bumi
-Hari Lingkungan Hidup seDunia
-Jelajah Petualangan Bahari,Gunung Hutan dan Pengenalan Budaya Masyarakat
Pesisir
-Kunjungan ke Mapala Tanjung Selor Persiapan TWKM di Makassar
-Kerjasama dengan (TNC The Nature Conservansy) Tentang konservasi hutan
Lindung sungai lesan
-Kerjasama dengan ENGLISH LEARNING COMUNITY ( ELC )
-Kerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup kabupaten Berau, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan
- Penghijauan Kampus bersama dengan The Natura Conservancy (TNC) dan Bank Mandiri Cabang Tanjung Redeb

Dan masih banyak lagi yang mungkin kami sendiri akan kelabakan mengingatya.Berkarya dan berpikir keritis menjadi landasan yang membuat kami besar selama ini.Kesalahan adalah sebuah kecelakaan fatal ketika ketidak mampuan kami kemudian menjadi hujatan,apa yang kami lakukan setidakya bisa memberikan gambaran betapa besarya keinginan kami untuk terus berjuang menjadi manusia seutuhya yang tidak hanya diam yang hak-hakya di kebiri.

DAMAI SELALU BUMI BESERTA ISINYA..............LESTARI !!!


Links

Link Exchange
Universitas Lambung Mangkurat
Walhi Kalsel
MAPALA PPKIA TARAKAN
Mapala.info
Mapala.net
Mapala - Indonesia
Mapala Ui
KPA-P Banjarmasin
Comodo FE Unpar
Mapala Proklamator
Gempita Sumatera Utara
Mapagama
Mapala Unand
Matepala
MAPALA BORNEO TARAKAN
Impalaunibraw
Mapalaunand
Astacala



Contact Us

MAPALA STIEM TANJUNG REDEB
Jln.DR.MURJANI II . KAMPUS STIEM

TANJUNG REDEB - BERAU
Kalimantan Timur
Indonesia


info.http://mapalatanjungredeb.blogspot.com

+email:mapala_stiem@yahoo.com



+0554 23866
+081347127259

3 komentar:

  1. terus semangat MAPALA STIEM TANJUNG REDEB
    Beberapa tahun terakhir, negeri ini selalu diterpa bencana alam yang merusak ekosistem dan tidak jarang membawa korban manusia. Alam memiliki mekanisme yang konsisten dalam "perilakunya". Setiap perilakunya adalah hasil stimulus manusia. Jika manusia menanam benih kebaikan, maka alam akan memberikan berkah bagi manusia. Namun jika kita merusak alam, maka alam akan menimpakan bencana.
    MARI KITA SELAMATKAN BUMI ini
    By.Bear

    BalasHapus
  2. woi............kegiatan selanjutnya apa??????????

    BalasHapus
  3. Salam Lestari... Bro Tolong Bantu Promosikan Wisata Alam Dikampung Merasa Kec. Kelay coz Kuliat Banyak tuh yag berpotensi buat Kegiatan Mapala di sana selain itu kalian bisa lakukan kegiatan panjat tebing di sepanjang aliran sungai Kelay yang ada di Kampung Merasa,,, ntar ku kirim foto2nya untuk dipelajari...

    BalasHapus